Istri Kreatif

This slideshow requires JavaScript.

“Nyium bau anyir ga Yang?”

Tanyaku pada Muti ku pagi ini di studio kami. O belajar juga tho, kirain cuma ngeblog gawenya.

Oalah, setelah melakukan inspeksi ke seluruh ruangan studio berukuran 7x6m persegi ini aku sadar ternyata aku lupa menurunkan bekas wadah ayam yang baru kupotng-potong kemarin. Ini ternyata sumber anyirnya! Aku pun turun untuk membuang wadah ayam ini bersama sampah yang lain.

Kembali ke studio ternyata aroma anyir belum juga hilang. Tapi karena harus lanjut belajar aku kembali fokus ke bahan ujian. Selang beberapa menit kusadari aroma anyir mulai menghilang berganti aroma harum yang tidak asing. Aroma ini biasanya tidak semerbak seperti hari ini. Tapi kenapa hari ini bisa semerbak begini?

Kutengok bagian kamar sisi sebelah dan kutemukan ternyata diam-diam Muti kembali berkreasi lagi. Geniale!!! Entah mendapat ilham dari mana, Muti membuat alat pengharum ruangan model baru dan kreatif. Memanfaatkan sendok sayur besi berukuran besar yang tidak pernah kami gunakan, digantungkannya dengan ketinggian tertentu pada lemari yang sekaligus berfungsi sebagai partisi studio kami. Setelah bertengger stabil, diisinya sendok sayur itu dengan pengharum ruangan. Tepat di bawahnya sebuah lilin kecil berlandaskan botol selai kecil dinyalakannya. Onde mandeh.. menguaplah dia dan harumlah studio kami.

Hyaa, memang kami sedang dalam masa penghabisan, dalam arti benar-benar habis-habisan, barang-barang logistik masih menunggu tanggal pembelanjaan ulangnya seiring turunnya beasiswa bulanan. Memang hidup elit, ekonomi sulit, itu memicu kreativitas. Seperti kata Pak Tung Desem, kata kreatif berasal dari dua kata, kere dan aktif. Orang yang sedang kere akan teraktivasi otaknya untuk menjadi kreatif.

Kuakui, sedari awal kedatangan kami, istriku sudah menunjukkan banyak hasil kreativitas di “rumah” kami. Munkin karena lama di Jepang tangannya menjadi sangat “hidup”. Seperti yang terpajang pada foto-foto di atas mulai dari desain interior dengan berbagai lukisan Salvador Dali yang diambil dari kalender, hingga poster Mahatma Gandhi yang Muti ambil sewaktu mengungjungi European Job Fair di kompleks European Comission. Mulai dari dekorasi toilet, tempat sampah, hingga papan iklan jasa printing.

Belum lagi tatanan meja makan berhias bunga kering sisa acara Resepsi Diplomatik KBRI di Luxembourg dipadu dengan lilin. Apapun lauk yang kami punya, meski cuma triple-T, tempe, telor teri, makan malam kami selalu dihiasi dengan lilin. Candle Light, romantisme hemat energi dan ramah lingkungan. Terimakasih sayang, dengan modal minimalis rumah kita jadi lebih romantis.

One thought on “Istri Kreatif

Leave a reply to kak lia Cancel reply