Dua Jurus Praktis Naik Garuda Gratis

Dari pengalamanku mengikuti beberapa event di luar negeri bersama kawan-kawan, mutlak dukungan finansial dan non-finansial kami butuhkan. Tiga komponen pembiayaan terbesar di antaranya berasal dari transportasi, akomodasi, dan konsumsi. Bagi mahasiswa modal nekat seperti kami, upaya fundraising adalah satu-satunya jawaban tantangan finansial ini. Kami cukup beruntung, dalam hal transportasi sempat menikmati terbang “gratis” dua kali bersama Garuda dengan rute Jakarta-Amsterdam pp, ada dua jurus utama yang dapat kita lakukan untuk menikmati “fasilitas” ini. Dalam dua tahun terakhir jurus ini telah berhasil diulangi beberapa kelompok delegasi dari Fakultas Kedoktaran UGM yang berangkat pada event sejenis. Untuk akomodasi dan konsumsi akan kuceritakan lain waktu.

Ajian Proposal Program

Ajian ini kami berempat amalkan saat hendak mengikuti 17th European Students’ Conference 2010 di Berlin.

1. Kontak Marketing Garuda

Mbah Google, tahu “segalanya”. Dari Mbah Google-lah kudapatkan kontak Marketing Office Garuda di Gunung Sahari Jakarta. Setelah kami coba hubungi berkali-kali, akhirnya kami berhasil diterima dan dirujuk kepada seorang staff yang selanjutnya in touch dengan kami sebagai contact person. Olehnya, kami diminta mengirimkan proposal dan surat pengantar dari intitusi terkait, dalam hal ini universitas. Fakultas pun tidak masalah, namun kami sengaja memposisikan diri sebagai delegasi universitas agar memiliki bargaining position yang lebih kuat di hadapan Garuda. Sebagai informasi, sejak 2011, pengajuan proposal dapat langsung ditujukan kepada Marketing Office Garuda Indonesia di kota-kota besar lainnya, tidak harus ke Jakarta. Silakan mendatangi dan menghubungi langsung untuk informasi dan konfirmasi selanjutnya.

2. Susun Proposal (download di sini)

Inilah yang paling penting, proposal yang mengkomunikasikan latar belakang, tujuan, waktu dan kegiatan terkait perjalanan kita. Sebaiknya proposal sudah siap saat kita menghubungi Garuda.  Dalam upaya fundraising, proposal adalah  barang dagangan utama kita sebagai pengaju sponsorship. Di sini kita bukan meminta bantuan, tapi menawarkan kerjasama sponsorship, menjual suatu event! Seperti yang kita lakukan saat SMA ketika membuat pentas seni dan event lainnya. Tidak ada aturan baku untuk menyusun proposal. Cukup memaksimalkan kreativitas  terutama dalam menawarkan kontraprestasi yang menjanjikan bagi pihak Garuda. Contoh yang umum adalah pencantuman logo pada kaos, jaket, topi, media presentasi, bungkus koper, spanduk, kalimat penutup atau pembuka presentasi, dan lain-lain. Untuk memperkuat posisi tawar, kami sertakan surat pengantar proposal yang ditandatangani oleh Dekan dan perwakilan Rektor. Saat itu kami dapatkan tanda tangan Kepala Kantor Urusan Internasional UGM.

Pada upaya mendapatkan dukungan saat perjalanan kami yang pertama ke Amsterdam, diceritakan pada Ajian Mandiri Visa, kami sebetulnya sudah mengirimkan proposal ini. Namun saat itu waktu yang ada sangat sempit dan pihak Garuda meyakinkan, lain kali kami dapat mencoba kembali.

3. Follow up

Begitu proposal dikirim, kami terus berkorespondensi dengan staff marketing Garuda tersebut, tidak hanya melalui e-mail, staff yang sangat antusias dengan proposal kami saat itu justru mengajak kami berko;unikasi melalui BBM contact. Kami terus menanyakan hingga mendapat konfirmasi bahwa proposal dan surat telah diterima. Saat itu sahabatku Zul yang melakukan komunikasi intens dengan marketing Garuda.

4. Negotiation dan Dealing

Proposal diterima, komunikasi melalui BB contact terus dilanjutkan hingga satu minggu kemudian marketing Garuda menyatakan bersedia memberi dukungan. Negosisasi dimulai dengan tawaran perta;a dari Garuda kepada kami berempat: Garuda menyediakan dua “free of charge ticket” Yogyakarta-Jakarta-Amsterdam pp. Permintaan kami semula tentu empat tiket gratis Yogyakarta-Jakarta-Amsterdam pp.

Prinsip dari negosiasi yang kami tangkap saat itu adalah Garuda berniat baik untuk mendukung kegiatan positif mahasiswa namun juga tidak ingin memberikan dukungan serta merta 100% agar kami tidak terlalu manja. Setelah kalkulasi, kami meminta agar didukung tiga tiket gratis Jakarta-Amsterdam pp saja, tanpa dua tiket Yogyakarta-Jakarta pp.

Dalam mengkomunikasikan permintaan kami, kami memegang prinsip “minta lebih sedikit, beri lebih banyak”. Di sini kami seolah merendahkan tawaran, dengan menyampaikan dulu untuk menghilangkan tawaran dua tiket Jakarta-Yogyakarta, dan diganti “hanya” minta tambahan satu tiket Jakarta Amsterdam pp. Dengan begini kami terlihat minta lebih sedikit. Tetapi sesungguhnya dapat lebih banyak. Meski kami sadar Garuda menyadari kalkulasi ini membebani Gqrudq lebih, tapi kami yakin permainan dua lawan satu tadi secara psikologis membuat marketing Garuda lebih ikhlas menggolkan permintaan kami. Lagipula, yang perlu kita ingat saat bernegosiasi dengan maskapai -saat itu Garuda- adalah, berpenumpang 250 atau 335 (full), Airbus A330-300 anyar milik Garuda hari itu akan tetap berangkat. Argumen kami saat itu via BBM, “Mbak, ketambahan satu mahasiswa gratisan, insyaAllah Garuda nggak rugi koq”. Setiap Airbus milik Garuda terbang di luar peak season, pasti ada ­seat kosong, apa salahnya mengangkut mahasiswa tukang promosi. Justru mahasiswa ini berpotensi menjadi juru kampanye kelak di konferensi yang diikutinya dan hari-hari selanjutnya. Salah satunya lewat blog ini, hehe. Itulah marketing. Sebagai informasi tambahan, tingkat okupasi Garuda Jakarta-Jogja lebih padat ketimbang Jakarta-Amsterdam, sehingga di luar peak season, lebih mudah sebetulnya menemukan seat kosong untuk penerbangan jurusan Amsterdam daripada jurusan Yogyakarta.

6. Eksekusi.

Deal! Permintaan kami dikabulkan tepat dua hari sebelum keberangkatan. Beruntung sejak ada lampu hijau dari Garuda kami sudah menyiapkan diri dengan mencetak spanduk dan poster kami dengan logo Garuda. Garuda membekali kami polo shirt dan topi berlogo Garuda.

Letter of support

7. Laporan Kegiatan (download)

Seperti proposal, tidak ada standar baku untuk penyusunan laôran kegiatan. Yang pentig itikad baik melaporkan kegiatan kita kepada marketing Office Garuda sesuai kontraprestasi yang kita tawarkan dalam proposal.

8. Nikmati Penerbangan Selanjutnya

Berkat penerbangan Jakarta-Amsterdam pp, masing-masing dari kami mendapat miles point dari garuda sekitar 14.000 point, di-claim setiap kali check in. Aku memanfaatkan point ini untuk dua kali ke Jakarta-Jogja pp  saat masih PDKT dengan Muti. Terimakasih Garuda, secara tidak langsung, sudah menjadi salah satu sponsor kami menuju pelaminan.

Cerita terkait perjalanan ke Berlin ini dapat dibaca di sini.

This slideshow requires JavaScript.

Ajian Mandiri Visa

Kami mengamalkan ajian ini saat akan mengikuti 21st International Students’ Conference in Medical Sciences 2010 di Groningen, Belanda. Sebulan sebelum keberangkatan, kami sibuk mencari dukungan financial mulai dari Kementerian Kesehatan, Kemendiknas dan Universitas. Empat tahun sejak aku pulang AFS meninggalkan Belanda. Sebelum pulang di Schiphol dulu aku membuat janji pada diri sendiri, dalam lima tahun harus kembali ke Schiphol, minimal dengan ibuku. Aku yang kebetulan di sedang di Bogor bersama ibuku  berkata, “wah, angel tenan mah golek sponsor. Kalau dapet, pengennya Mamah ikut, biar ketemu Ineke, Selma, lihat Belanda sama Eiffel mumpung masih kuat. Kalo nunggu Wowok jadi dokter kelamaan, sekarang waktu yang paling pas.” Hari sebelumnya aku memang baru kewalahan dilempar sana-sini saat mencari dukungan dari Dikti. Ibuku merespon dengan tenangnya,”ya Wok, kalau rejeki ya nanti pasti ada jalannya.” Ibuku pun kembali asyik menyirami tanamannya. Selang lima menit, suara pesan masuk di ponsel ibuku berbunyi. Dekat denganku, kuambil hp dan sambil merinding kubaca isinya, “Mandiri Visa. Beli sekarang dan dapatkan Garuda Jakarta-Amsterdam pp. Buy 1 Get 1 free. Berlaku selama periode Juni”. Garuda Indonesia sedang mempromosikan kembali pembukaan rute Erop mereka setelah 7 tahun dilarang terbang memasuki zona Eropa. Salah satu upayanya melalui kerjasama dengan layanan Mandiri Visa dari Bank Mandiri. Cerita mengenai perjalanan ini dapat dibaca di sini.

Dari pengalaman di atas inilah langkah mudah Ajian Mandiri Visa.

  1. Registrasi Kartu Mandiri Visa

Jika Anda pecinta kuliner dan traveler, jadilah member Mandiri Visa dengan mendaftar kartu kreditnya, InsyaAllah banyak manfaatnya. Jangan lupa gunakan dengan bijak tentunya.

2. Garuda Frequent Flyer

Banyak manfaat menjadi member Garuda Frequent Flyer. Salah satu yang terpenting adalah informasi kapan tersedia tiket promo Garuda baik yang berlaku dengan kerjasama Mandiri Visa maupun tidak. Sebagai ancang-ancang, tiket promo Jakarta-Amsterdam buah kerjasama Garuda Indonesia dan Mandiri Visa dalam tiga tahun terakhir tersedia selama periode Juni.

3. Menjadi Nasabah Setia

Jadilah nasabah setia di beberapa perusahaan terutama BUMN. InsyaAllah kita turut memperkaya negara dengan cara yang lebih efektif, ketimbang lewat pajak yang banyak dikorupsi. Meski aku senang berpromosi mengenai Garuda dan sekarang Bank Mandiri, aku tidak melakukan ini untuk mendapat royalti. Murni karena memang fasilitas mereka yang selama ini dapat kunikmati sangat menguntungkan dan aku fans-nya Dahlan Iskan, Meneg BUMN yang ajaib.

Meski kunamakan jurus, tidak ada jaminan dua jurus di atas pasti selalu berhasil. Itu kunamai jurus biar banyak yang membaca, hehe. Baca juga kan? Tapi kalau tidak dicoba sudah pasti tidak dapatnya. Namanya usaha, bisa juga tidak berhasil. Yang perlu diingat saat menawarkan kerjasama sponsorship  kita bukan semata-mata sedang meminta-minta bantuan tapi menawarkan kerjasama agar calon sponsor memberikan dukungan dan meyakinkan akan memberikan kontra prestasi yang memadai. Lain hal jika sejak semula kita mengharapkan dukungan bukan dalam bentuk sponsorisasi tetapi hibah dalam bentuk corporate social responsibility.  Pengajuan sponsorisasi umumnya kami ajukan pada perusahaan profit baik swasta maupun milik negara, sementara pengajuan bantuan kami upayakan pada beberapa institusi pemerintah seperti Kemdiknas-DIKTI, Kemenkes, Kemlu, Universitas, Fakultas, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi, Walikota, Gubernur, Aminef, DAAD, Kedutaan Belanda dll. (Bercetak tebal adalah institusi yang memberikan bantuan. Bantuan dapat berbentuk selain uang.)

Pernah juga suatu kali kuajukan proposal tiket gratis pada head of marketing Garuda Indonesia Yogyakarta, beliau belum dapat mengabulkan tawaranku. Alasannya saat itu kegiatanku, magang di WHO Jenewa, lebih bersifat pribadi. Tidak membawa dampak signifikan pada sebuah institusi, tidak seperti yang kulakukan saat bersama kawan-kawan ketika presentasi di Berlin dengan membawa nama UGM. Meski sudah kuyakinkan dengan berbagai upaya, bahwa aku juga secara tidak langsung membawa nama UGM dan akan mempromosikan Indonesia serta menawarkan kontraprestasi yang sama, beliau tetap tidak dapat mengabulkannya. Alasan lain, budget promosi kantor marketing Yogya sudah habis. Namun begitu beliau menegaskan sebagai pelajar aku masih mendapat diskon 10 persen (berlaku juga untuk penerbangan domestik bagi civitas akademika perguruan tinggi di Indonesia). Akhirnya, aku memilih maskapai lain saat itu karena langsung menuju Jenewa sehingga lebih murah dari Garuda meski tanpa diskon.

Lalu mengapa Garuda? Aku mendapat inspirasi mencari sponsor dari BUMN awalnya karena aku mendapat cerita dari sahabat di Fisipol UGM yang baru saja mengikuti International Student Festival in Trondheim, ISFIT 2010 di Norwegia dengan sponsor Pertamina. Gagal mendapatkan kontak person in charge di Pertamina terkait sponsorisasi, aku beralih ke Garuda yang saat itu baru saja melakukan terbang perdana kembali ke Eropa setelah absen 7 tahun lamanya. Logikanya mereka pasti butuh promosi dan masih banyak seat kosong, sehingga aku yakin Garuda adalah prospek positif untuk ditawarkan menjadi sponsor. Jadi ikuti terus perkembangan Garuda, hingga 2020 direncanakan akan bertahap membuka rute Jakarta – : Frankfurt, London, Paris, Roma. Terimakasih Garuda, bangga terbang bersamamu.

Mencoba adalah 50% perjalanan menuju keberhasilan. Sisanya, kombinasi izin Allah dan ridho orang tua. Selamat mencoba!!!

Semoga bermanfaat, silakan disebar informasi disini..!!!

52 thoughts on “Dua Jurus Praktis Naik Garuda Gratis

    • Terimakasih banyak sudah mampir. Memang niatnya agar semakin banyak yang mengupayakan mimpi dengan lebih banyak usaha mandiri..

  1. Salam,
    terima kasih atas link-nya ke blog ini, informasinya tentang Fundraising sangat bermanfaat. Sekarang lg fundraise juga semoga bisa nyangkut 😀

    • Wa alaikumsalam,

      Sama-sama Mas Safrin, senang bisa berbagi pengalaman. Semoga berhasil upaya fundraising nya.

      Salam,
      Fadjar

    • Semoga makin banyak yang terbuka bahwa cara seperti ini bisa dilakukan untuk seluruh kebutuhan perjalanan LN (akomodasi, konsumsi, dll)

      Wassalam

  2. Mbak muti dan mas fajar, bolehkah saya mnta contoh proposalnya yg untuk PT Garuda Indonesia?
    tolong bantuannya ya mbak-mas, ini alamat email saya : syarizka.anefi@yahoo.com
    lalu kontrapetasi apa yg ditawarkan kepada Garuda, jika saya menghadiri konferensi mewakili universitas tetapi hanya saya seorang (bukan tim seperti cerita pengalaman mas fajar di atas) ?

    terima kasih

  3. wah keren nih , inspriing, semoga ada kesempaatan buat study abroad juga, adik angkatanku juga baru dapet pengumuman dia keterima ISFiT 2013 , kita dari jurusan D3 Komputer dan Sistem Informasi mas, mau nyoba ngebawa nama UGM juga, makasih banget mas 🙂 . Barangkali ada saran buat kita, bisa kirim ke derta_spooz@yahoo.co.id mas , nuwun

  4. Assalamualaikum.
    Mbak muti dan mas fajar, bolehkah saya meminta cp dari bapak aryo dharmawan?
    baik BBM contact ataupun nmr telepon
    saya tadi ke garuda di royal ambarukmo, saya bertemu dengan mbak febri (marketing) tapi beliau mengatakan bahwa sejauh ini tidak pernah memberi tiket gratis untuk kegiatan semacam itu. padahal saya sudah sebutkan bahwa mereka memberikan sponsor untuk kalian ke amsterdam. tapi ttp bilang tidak ada. ada kiat2 jitu tidak untuk meyakinkannya? soalnya saya bingung cari sponsor kemana.
    tolong di email saja ke dhani_firmand@ymail.com
    terima kasih

    • Wa alaikum salam,

      Mohon Maaf, CP privat Pak Aryo saya sudah tidak ada karena hilang bersama ponsel saya
      Kemungkinan Mbak Febri tidak tahu soal itu karena mungkin ia staff baru. Saya bisa tunjukkan buktinya jika mau, insyaAllah akan saya scan dan upload di cerita ini

      Terimakasih

  5. mbak muti dan mas fajar. terima kasih untuk informasinya. kebtulan saya tertarik untuk lebih tau lebih lagi soal strategi ini. kira-kira apakah bisa berkorespondesi lewat email karena ada beberapa pertanyaan yang ingin saya sampaikan? terima kasih banyak,

    salam,

    hf

  6. Siang mas, saya ingin menanyakan bagaimana prosedur pengajuan sponsor ke Garuda? mengingat lokasi saya yang berada di Bandung. Apa harus mendatangi langsung kantor pusat Garuda di Jakarta? Terimakasih

  7. menginspirasisekali.. makasih pak.. sekarang saya juga sedang sibuk cari sponsorship untuk program exchange dr kampus.. smga bisa sama bernasib baik.. dapet tiket pp Jogja-China GRATIS. hehheee

  8. Mau tanya mas, kalau yang Kemenkes sama Kemenlu itu prosedur ngasihnya gimana ya? Saya kebetulan ISCOMS juga taun ini 🙂

    • Datang ke Kemenkes di kuningan tanya ingin menyerahkan proposal. Dulu ada loket penyerahan proposal gitu. Beberapa minggu kemudian kita ditelpon oleh staff kesekretariatan menteri.

      Ke Kemlu, datang ke bagian direktorat Diplomasi Publik atau diplik. Serahkan proposal, minta cp, lalu follow up. Tanya prosedur selanjutnya di sana

  9. assalamualaikum mas, saya september akan ke hanoi untuk tokyo tech AYSEAS, saya mewakili UGM dan harus mendanai sendiri. saya dalam proses pengajuan proposal ke garuda. tapi perlu ga mas ada surat oengantar proposal?? untuk yg dapat dari KUI bentuknya seperti apa proses dapatnya bagaimana? boleh saya minta contoh surat pengantarnya seperti apa?
    praninditanadiya@gmail.com
    terimakasih banyak mas

    • Untuk informasi terupdate silakan datang dan diskusikan dengan staff di KUI.
      Dulu kami membuat surat pengantar proposal biasa yang kemudian ditandatangani (mengetahui) oleh Ketua BEM FK, Wadek Kemahasiswaan FK dan oleh kepala KUI Bapak Rachmat Sriwijaya.

      Semoga dapat membantu

      sALAM,

  10. Untuk pertanyaan terkait ke mana proposal bisa ditujukan silakan dicoba rekomendasi di bawah ini.

    Segera tentukan perusahaan, terutama BUMN, dan kementerian terkait. Seperti yang saya sampaikan pada tulisan.

    Transportasi dalam negara : Kemenkes, Biofarma, Kimia Farma,
    Transportasi ANtar Negara : Garuda Indonesia, Pertamina, Telkom dsb (cari perusahaan yang sebisa mungkin ada koneksi kamu di dalamnya, misal ortu teman direksi di Garuda)
    Akomodasi : Kemenlu RI (apakah bisa ikut menginap di rumah salah satu staff), PPI Berlin (ikut menginap di sesama pelajar Indonesia namun yang apartemennya besar), Kemenkes

    Lain-lain: FK UNS, Kantor Pusat UNS, Dirjen DIkti

    Selamat mencoba semoga sukses.

    Salam,
    Fadjar

    • Mohon maaf saya tidak pada posisi dapat menjawab pertanyaan ini. Mungkin masih wajar untuk memohom dapat potongan tiket ke kelas tiket yg lebih rendah. Silakan dicoba. Kalau izin tempat KKL saya tidak paham sama sekali.

  11. Pertanyaan dari kawan di ITS via email berikut jawabannya.
    1. Surat pengantarnya ditujukan ke siapa ya? Direktur utama atau bagimana?
    Kami dulu mengirimkan ke bagian marketing. Silakan surfing web Garuda apakah ada bagian lain yang dirasa lebih sesuai. Jika ragu, silakan telepon bagian marketing menanyakan ke bagian apa terbaik dikirimkan. Dulu kami ke bagian marketing di Gunung Sahari Jakarta dengan mengantarkan langsung.
    2. Proposal dikirim langsung, lewat pos, atau email?
    Dulu kami ke bagian marketing di Gunung Sahari Jakarta dengan mengantarkan langsung.
    3. Dikirimkan ke kantor pusat atau bisa kantor cabang?
    Kantor cabang Yogya pernah memfasilitasi kami namun kebetulan saat itu tidak ada alokasi dari pusat.
    Silakan dicoba keduanya.

Leave a comment